Senin, 03 April 2017

Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling

Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling - Hallo sahabat DROIDPLUSS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pendidikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling
link : Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling

Baca juga


Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling


A.    Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu (1) fungsi pencegahan (preventif), (2) pemahaman, (3) pengentasan , (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan, dan (8) perbaikan (kuratif), serta (9) advokasi.

1.    Fungsi Pencegahan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswi sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling harus tetap diberikan kepada kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Fungsi ini dapat diwujudkan oleh guru pembimbing atau konselor dengan merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat merambat perkembangan siswa seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah sosial dan lain sebagainya dapat dihindari.

Beberapa kegiatan atau layanan yang dapat diwujudkan berkenaan dengan fungsi ini yang bertujuan untuk mencegah terhadap timbulnya masalah.adalah :

a.    Layanan Orientasi
Program ini diberikan kepada siswa baru agar mereka mengenal lingkungan sekolahnya yang baru secara lebih baik sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah selama mengikuti kegiatan kegiatan belajar mengajar.

b.    Layanan Pengumpulan Data
Melalui program ini akan diperoleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang siswa, sehingga bisa diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa.

c.    Layanan Kegiatan Kelompok
Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih baik.

d.    Layanan Bimbingan Karier
Program ini diberikan kepada individu (siswa) sebelum ia memangku karier tertentu kelak setelah tamat sekolah.

2.    Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak –pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. Pemahaman itu meliputi:

a)    Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing (konselor).
b)    Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing (konselor).
c)    Pemahaman tentang lingkungan ‘’yang lebih luas’’ (termasuk di dalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta didik.

3.    Fungsi Pengentasan
Apabila seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan ia tidak dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau konselor, maka yang diharapkan oleh siswa yang bersangkutan adalah teratasinya masalah yang dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah dianggap berada dalam suatu kondisi atau keadaan yang tidak mengenakkan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari kondisi atau keadaan tersebut. Masalah yang dialami siswa juga merupakan suatu keadaan yang tidak disukainya. Oleh sebab itu, ia harus dientas atau diangkat dari keadaan yang tidak disukainya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahn melalui pelayanan bimbingan dan konseling, pada hakikatnya merupakan upaya pengentasan.

4.    Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercapai dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi–kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.

5.    Fungsi Penyaluran
Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, minat, kecapakan, cita-cita dan lain sebagainya. Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-masing siswa secara perorangan, selanjutnya memberikan memberikan bantuan menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling berkaitan dengan fungsi ini adalah : (1)  pemilihan sekolah lanjutan, (2) memperoleh jurusan tepat, (3)  penyusunan program belajar, (4) pengembangan bakat dan minat, (5) perencanaan karier.

6.    Fungsi Penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi para siswa).
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Pertama, bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah atau madrasah.
Kedua, bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam arah kedua ini, lingkungan yang disesuaikan dengan keadaan siswa.

7.    Fungsi Pengembangan

Siswa di sekolah atau madrasah merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan. Misalnya murid SD/MI adalah sosok individu yang sedang berkembang menuju usia SMP/MTs, siswa SMP/MTs adalah sosok individu yang sedang berkembang menuju usia SMA/MA dan seterusnya. Mereka memiliki potensi tertentu untuk dikembangkan. Mereka memiliki potensi tertentu untuk dikembangkan. Melalui fungsi, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada para siswa untuk membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih terarah.

8.    Fungsi Perbaikan
Tiap-tiap individu atau siswa memiliki masalah. Biasa dipastikan bahwa tidak ada individu apalagi siswa di sekolah dan madrasah yang tidak memiliki masalah. Akan tetapi, komplesitas masalah yang dihadapi oleh individu (siswa) jelas bebed. Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling melalui fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah diberikan, tetapi masih mungkin individu (siswa) memiliki masalah-masalah tertentu, sehingga fungsi perbaikan diperlukan. Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa.

9.    Fungsi Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingan yang kurang mendapat perhatian.

B. Kedudukan BK dalam Struktur Organisasi Sekolah
Tiga jenis kegiatan ini ( pendidikan dan pengajaran, administrasi , dan bimbingan) merupakan kegiatan yang saling menunjang satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Ketiganya merupakan kegiatan yang integral. Untuk lebih memahami kedudukan bimbingan dalam program sekolah perhatikan bagan berikut :

Pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan dalam membantu para peserta didik secara pribadi agar mereka dapat berhasil dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya. Dengan pelayanan bimbingan dan konseling yang baik, maka setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya secara optimal sehingga bisa menemukan kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Dengan demikia, dapat dikatakan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berusaha untuk dapat mempertemukan antara kemampuan individu dengan cita-citanya serta dengan situasi dan kondisi masyarakat.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, program bimbingan dan konseling merupakan keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan pada umumnya. Apalagi situasi sekarang ini di mana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal itu tidak hanya membekali para peserta didik dengan pengetahuan saja, akan tetapi mempersiapkan diri untuk memenuhi tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Maka dari itulah kedudukan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai salah satu upaya pembinaan pribadi peserta didik.

C. Peran Masing-masing Komponen Terhadap Proses Layanan BK

Peran Guru Konselor
Umumnya seorang guru membatasi dirinya pada kasus-kasus yang tidak begitu berat di dalam kelasnya. Guru konselor diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih lengkap mengenai kepribadian peserta didik serta teknik-teknik wawancara, serta menghadapi kasus yang lebih besar. Meskipun demikian, dalam hal yang lebih berat ia harus minta pelayanan kepada orang yang ahli yang memiliki perlengkapan memadai.
Guru konselor harus mengadakan kontak dengan guru-guru, orang tua dan peserta didik dan juga menetapkan kasus-kasus yang perlu perhatian lebih dengan segera pada awal tahun pelajaran. Langkah-langkah umum yang perlu diambil misalnya :

1.    Membuat catatan mengenai individu peserta didik kemudian mempelajarinya
2.    Berusaha mendapatkan kepercayaan dari individu yang bersangkutan
3.    Menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi individu d sekolah
4.    Memimpin individu dan memberikan saran
5.    Membesarkan hati individu
6.    Mencatat hasil wawancara dan hasil yang dicapai
7.    Memberikan bimbingan yang diperlukan
8.    Jika gagal, konselor harus tetap memberikan bimbingan.

Kira-kira pada pertengahan tahun, ia melaksanakan jadwal kerja yang telah disusun untuk keperluan membantu peserta didik menilai kemajuan belajarnya. Bukan hanya meneliti sebab-sebab seseorang mencapai prestasi belajar yang rendah, tapi juga menemukna metode belajar yang baik dalam mengatasi kelemahan peserta didik. Dan pada akhir tahun, guru harus secara kontinu mengadakan penelitian dan wawancara dengan peserta didik sehingga mereka merasa dihormati pribadnya dan sukses studinya.

Peran Pengawas Konselor
1.    Bertindak sebagai seorang konsultan bagi kepala sekolah dan guru-guru dalam administrasi program bimbingan.
2.    Menjelaskan kepada pendidik bagaimaba teknik dalam memberikan test serta pengolahannya.
3.    Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam memelihara catatan-catatan yang dipergunakan dalam bimbingan dan konseling.
4.    Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengelompokkan peserta didik.
5.    Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam menemukan menyalurkan perbedaan individu.
6.    Membantu dalam menyelenggarakan program penataran dalam melaksanakan teknik-teknik bimbingan.
7.    Bertindak sebagai perantara sekolah dengan masyarakat atau orang tua peserta didik.
8.    Harus memperkenalkan kepada kepala sekolah dan guru-guru bacaan yang cukup mengenai bimbingan dan penyuluhan.

Baca juga :
Bimbingan Konseling Dalam Lembaga Pendidikan
Wanita Yang Sudah Menikah Lebih Rentan Mengalami Stress
Sekitar 10 Hingga 20 % Anak-Anak Indonesia Usia Remaja Mengalami Gangguan Rabun Mata

Kesimpulan
Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu (1) fungsi pencegahan (preventif), (2) pemahaman, (3) pengentasan , (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan, dan (8) perbaikan (kuratif), serta (9) advokasi.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, program bimbingan dan konseling merupakan keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan pada umumnya. Apalagi situasi sekarang ini di mana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal itu tidak hanya membekali para peserta didik dengan pengetahuan saja, akan tetapi mempersiapkan diri untuk memenuhi tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Maka dari itulah kedudukan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai salah satu upaya pembinaan pribadi peserta didik.

Umumnya seorang guru membatasi dirinya pada kasus-kasus yang tidak begitu berat di dalam kelasnya. Guru konselor diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih lengkap mengenai kepribadian peserta didik serta teknik-teknik wawancara, serta menghadapi kasus yang lebih besar. Meskipun demikian, dalam hal yang lebih berat ia harus minta pelayanan kepada orang yang ahli yang memiliki perlengkapan memadai.


Demikianlah Artikel Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling

Sekianlah artikel Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Makalah Fungsi Bimbingan dan Konseling dengan alamat link http://androidgusmuk.blogspot.com/2017/04/makalah-fungsi-bimbingan-dan-konseling.html